Tuesday, July 5, 2016

4 Juli 2016
Bangun pagi aku langsung teringat bahwa hari ini aku akan pergi ke lombok, dan pada saat aku melihat jam aku dan masih jam 06.00 WITA aku tidur lagi, toh tidak ada yang ku kejar disana. dan aku pun lagi dan langsung melihat jam sudah pukul 08.00 wita, Vidi teman satu kostku bertanya mau pergi jam berapa?
Dengan santai ku jawab jam berapa siap aja. Aku beli makan dulu ya. Kau mau?
Tidak jawabnya singkat

Aku langsung menghidupkan motor dan membeli nasi kuning dengan harga 5000 rupiah, memang di Bali banyak yang menjual nasi kuning dengan harga segitu. Sampai dikosan aku langsung memakannya tanpa ada sisa dan aku langsung bersiap karna sudah menunjukkan pukul 8.30 WITA.
Singkat cerita kami langsung berangkat, dan sampai di indomart terakhir sebelum pelabuhan padang bai, aku membeli satu bungkus roti dan air mineral 1,5L. Dan sampailah di pelabuhan jam 10.15 WITA. aku langsung membeli tiket tujuan pelabuhan lembar lombok dengan harga Rp 40.000. Setelah pamit dan saling mengucapkan sampai berjumpa lagi aku dengan membawa carrier di bagian belakang dan tas biasa di depan badan, aku segera melangkahkan kaki menuju ke kapal untuk berangkat menuju lombok.

Setelah menunggu sekitar 30 menit aku pun mulai bosan tanpa teman untuk diajak bicara, dan aku sempat berpikir andai hp ku tidak hilang 3 hari lalu, pasti aku tidak akan bosan dan akan lebih mudah dalam perjalananku. Sekitar jam 11.00 kapal pun berangkat menuju lombok, angin yang berhembus ke dek seakan berkata tidurlah perjalanan masih 4 sampai 5 jam lagi, tak kuasa menahan kantuk akupun tertidur dan bangun jam 12.00. Ohh perjalanan masih lama tapi kenapa harus bangun jam segini? Ku coba untuk tidur lagi tapi tidak bisa. Aku berpindah posisi ke samping pagar kapal dan menatap lautan. Kira kira 2 jam aku diam tanpa diajak maupun mengajak seseorang untuk bicara karena semua bersama keluarganya maupun sedang tidur hingga aku duduk di samping seorang bapak yang selalu melihat jam yang mungkin gak asabar untuk sampai tujuan.
"Biasanya berapa jam lagi pak sampai ke lombok?" Begitu aku membuka percakapan
"2 jam lagi dek"
Percakapan diatas adalah pembuka untuk percakapan lainnya, dan banyak yang diceritakannya mulai dari dia masih SD sampai sekarang.
"Bapak tujuan kemana pak?"
"Saya naik bus dari Surabaya mau ke Bima, disana rumah saya. Kalau kamu tujuan kemana?"
"Saya mau ke labuan bajo pak, ikut trip tapi masih lama jadi saya di lombok dulu pak beberapa hari."
"Kamu suka naik kapal?"
"Saya suka pak."
Tiba-tiba si bapak tadi bicara serius
"Begini ya dek, saya kapten kapal, saya baru mengantar kapal ke Riau dari Bima. Kalau kapal yang kamu naiki nanti tenggelam, kamu jangan langsung melompat. Santai saja, seperti tidak ada kejadian apa-apa, ini untuk jaga-jaga saja mana tau kapal yang kita tumpangi ini tenggelam"
"Iya pak terimakasih pak."
"Kalau tenggelam, kamu cari dulu tempat yang tidak tenggelam, kalau kapal tenggelam tidak akan langsung jatuh ke bawah, kalau semua sudah tenggelam, barulah kamu pasrah, diam saja dilaut, tidak usah banyak bergerak kalau banyak bergerak bisa mati kamu nanti."
Dalam hati saya berkata semoga tidak terjadi kepada saya.
Dan melanjutkan ceritanya "Saya pernah mengalami kapal saya tenggelam selama 3 hari saya di lautan sendiri hanya ditemani  papan kayu. Tapi karna saya tau harus ngapain ya saya diam saja, menunggu pertolongan akhirnya saya diselamatkan oleh kapal yang lewat."
Mendengar itu aku langsung takut dan langsung mengalihkan pembicaraan
"Pak, kalau saya menumpang di truk menuju lab bajo atau bima sendiri apakah ada truk yang mau pak?"
"Begini ya dek, tidak semua orang itu sama sifatnya ada yang baik ada yang tidak. Ada yang suka menolong ada juga yang tidak. Dan ini satu hal yang harus kamu tau, sifat orang di Bima, Papua, Bali, Jawa itu beda beda. Jadi cobalah berbaur, jangan mengikuti sifat kamu. Karna kamu yang datang ke wilayah mereka. Kalau di Bali lembut, ya kamu harus lembut juga. Kalau di Bima sifatnya keras, kamu jangan jadi keras juga. Bisa mati kamu nanti disana."
"Dan ini satu hal dek, ingat selalu ini ya. Berteman boleh kepada siapa saja, curiga tetap berjalan."
"Iya pak, makasih pak, akan saya ingat ini pak."
"Kalau kamu banyak waktu, cobalah untuk menulis karena menulis itu adalah sejarah itu. Buat kamu sendiri maupun orang lain. Dan saya waktu sma saya punya prinsip. Saya akan berteman kepada kamu kalau saya ada perlunya. Contohnya begini, kamu kan mau ke pulau komodo pasti banyak nanti kamu sama teman satu perjalanan kamu disana. Tapi setelah itu kamu harus langsung pulang. Karena kamu tidak ada lagi perlunya sama mereka. Begitulah kira-kira. Kamu senang jalan-jalan kan?"
"Iya pak, saya senang jalan-jalan."
"Tapi kalau kamu jalan-jalan, sampai ke pulau komodo jangan hanya melihat komodonya. Bukan, bukan itu yang kamu cari."
Dan akupun langsung menjawab "Bagaimana perjalanan kita sampai kesana kan pak? Bagaimana bertemu orang sekitar, membaur kan pak?"
"Bukan itu juga, kamu kan ke lombok, pasti melewati Sumbawa, Bima, dan ke Labuan Bajo. Lihat disana apa yang bisa dan yang tidak bisa kamu jadikan peluang usaha. Maka bukalah apa yang bisa kamu buka. Kan ada orang di Bali dia miskin, tapi di Papua dia bisa kaya. Kenapa dia bisa? karena dia melihat peluang itu ada dan mau mencoba. Contohnya begini, *sambl mengambil topi jerami ku* Dia berkata lagi
"Topi ini mungkin di Bali sudah banyak, tapi di Papua? Belum tentu ada dan kalau kamu sama saya kesana buka usaha jualan topi ini kamu mungkin sukses karena tidak ada saingan yang lain, nah begitu kira-kira. Sudah dulu ya, kapal sudah mau sampai."
"Oke pak, makasih atas semua nasehat bapak."

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 16.00 WITA dan kapal pun berlabuh di pelabuhan lembar Lombok. Turun dari pelabuhan saya melanjutkan perjalanan naik ojek menuju Islamic Centre dengan harga Rp 40.000. Setiba disana saya ingin beristirahat dan ternyata belum dibuka karena masih dalam tahap pengerjaan, jadi saya menuju Mesjid Raya Lombok untuk beristirahat. Sampai di Mesjid Raya Lombok saya bertemu 5 orang anak SMA dari Solo yang ingin naik ke Rinjani, wah berani juga mereka pikirku. Setelah bercerita panjang lebar, akhirnya waktu berbuka puasa pun tiba. Kalau buka puasa, di mesjid ini kalian diberi takjil dan setelah sholat akan ada juga diberikan nasi bungkus dan dimakan bersama-sama. Setelah nasi juga ada buah yang diberikan. Jadi buat kalian mau liburan tapi gak mau mahal, kalian bisa ke Lombok atau ke tempat lain yang ada mesjidnya, tapi selama bulan puasa aja ya. Bahkan pas sahur pun diberi nasi. Tadi menu sahurku nasi pakai ikan bakar dan ayam bakar. Selamat lebaran semuanya.

Know us

Our Team

Video of the Day

Contact us

Name

Email *

Message *