Wednesday, March 9, 2016

Save Sharks

Hiu adalah predator laut yang statusnya sekarang hampir punah. Karena hiu berada paling atas dalam puncak rantai makanan, hiu bertanggung jawab mengontrol populasi hewan laut lainnya dalam rantai makanan. Beberapa tahun ini hiu banyak diburu hanya untuk mendapatkan siripnya dan bagian tubuh lainnya dibuang begitu saja ke laut.




Situs Traffic.org selama tahun 2000-2010 mengatakan Indonesia adalah tempat dengan penangkapan hiu terbesar di dunia. Ini disebabkan karena pasar terhadap permintaan akan hiu mengalami peningkatan. Jumlah penangkapan hiu di dunia mencapai 100 juta ekor/tahun. Permintaan itu dalam
bentuk sirip, minyak hati, kulit bahkan daging hiu itu sendiri. Dan jika (perburuan hiu) ini terus berlanjut dapat dan bahkan saja akan terjadi rusaknya keseimbangan rantai makanan dalam ekosistem laut. Populasi hiu yang sehat dan beragam penting bagi ekosistem laut dan jika itu rusak akan menyebabkan kurangnya populasi ikan untuk dikonsumsi.


Hiu, hewan laut yang hanya banyak diburu untuk siripnya karena dipercaya sirip hiu memiliki banyak khasiat seperti meningkatkan gairah seksual, kualitas kulit, meningkatkan energi, mencegah serangan
jantung, mengurangi kolesterol. Dan bahkan menurut buku pengobatan tradisional Tiongkok kuno sirip hiu dapat membuat awet muda, meningkatkan nafsu makan, memelihara ginjal, paru-paru, tulang, dan bagian tubuh lainnya (source: wikipedia). Semakin banyak yang percaya maka akan semakin tinggi pula permintaan pasar akan sirip hiu.

Menurut Food and Nutrition Information Center meneliti bahwa sirip hiu tidak mengandung nutrisi, umumnya hanya mengandung tulang rawan yang tidak mengandung nutrisi. Sirip hiu diduga mengandung merkuri dalam dosis yang cukup tinggi dan berbahaya, ini disebabkan karena adanya polusi di lautan dan juga karena hiu menduduki puncak rantai makanan. Hal ini karena sifat merkuri yang terakumulasi melalui proses rantai makanan yang disebut dengan bioakumulasi (source : savesharksindonesia.org)


Dan sebagai masyarakat kita bisa melakukan upaya untuk mencegah hiu dari ancaman kepunahan dengan cara menolak atau tidak makan produk yang mengandung hiu, dan juga dapat terjun langsung dalam aksi melindungi hiu. Sekarang sudah banyak aktivis yang peduli dengan hiu seperti #SOSharks dari WWF (wwf.or.id) dan juga #SAVESHARKS dari (savesharksindonesia.org) Indonesia dan masih banyak lagi seperti Mongabay, Greenpeace, Earth Hour dan lainnya.


Marilah kita semua berpikir cerdas, berpikir cermat, lihat fakta yang ada jangan cuma menurut mitos belaka. Marilah turut mendukung kampanye #SaveSharks demi kelangsungan hidup kita dan anak cucu maka dari itu kita harus menjaga dan melestarikan alam. Jika bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?





Sumber : wwf.org
               savesharksindonesia.org

No comments:

Post a Comment

Know us

Our Team

Video of the Day

Contact us

Name

Email *

Message *